Value Proposition Canvas

Value Proposition Design adalah tentang Bagaimana mendesain produk dan service yang diinginkan oleh customer

Masih ingat dengan Business Model Canvas? Nah value proposition canvas ini kayak plug-in nya business model canvas. Dalam business model canvas ada 9 kotak yaitu customer segments, customer relationship, chanels, value proposition, key activities, key partnership, revenue, dan cost structure. Value proposition canvas menyoroti 2 hal dalam business model canvas, yaitu customer segments dan value proposition

create value

Value proposition canvas merupakan alat untuk membantu kita menciptakan value untuk customer. Hubungan antara business model canvas dan value proposition canvas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Continue Reading

Business is about Value Creation

Bulan Desember besok keluarga besar mau ngadain pengetan 1000 hari meninggalnya simbah. Rencananya mau bikin pengajian + yasinan. Di acara itu juga bagi-bagi sarung ke para pengaji dan para kerabat yang datang. Saya dapet tugas buat survey harga sarung. Karena belinya dalam jumlah yang banyak, tentu dong harga jadi berpengaruh.

Saya mulai survey di Jogja di beberapa toko besar di Jogja. Ibu pesen coba deh surveynya yang merk Atlas sama Gajah Duduk. Nggak Cuma survey offline saya juga survey online. Tentu juga saya memasukkan pertimbangan lokasi penjualnya. Saya juga ngobrol-ngobrol sama teman. Dia bilang “Coba deh ke Solo kayaknya bisa lebih murah lagi”. Gak pake lama saya akhirnya bergegas maen ke Solo, ke Pasar Klewer buat survey harga.

Pasar KlewerPasar Klewer Solo

Dan bener aja….di Solo emang bener-bener muerrah, hehe… Sebagai perbandingan, Atlas Favorit di sebuah toko besar di Jogja harga 58.000, di Online Shop paling murah harga 49.500 dan di Pasar Klewer Solo….guess how much? 42.500! Gajah Duduk 4000 Special di Jogja 67.000 dan di Solo saya bisa dapet harga  47.500! Sarung tipe lain juga tentu saja harganya lebih murah. Mungkin lebih murah lagi kalau saya datang langsung ke pabriknya yg di Gresik atau Pekalongan. Tapi kan cost transportasinya jadi tinggi juga.

Sarung, Gajah Duduk 4000 misalnya. Produknya dimana-mana sama, di Jogja, di Solo, di online shop produknya sama, tetapi punya harga yang berbeda-beda. Rantai distribusi yang membuat harga produk menjadi berbeda. Selain itu tempat dimana dijual juga turut mempengaruhi harga.  Sebenernya saya jadi tertarik juga mau jualan hehe…. Tapi kalau saya masuk dengan produk yang sama dan tidak ada added value, maka sama saja saya masuk RED OCEAN, masuk ke samudera merah yg berdarah-darah yang ujung-ujungnya adalah perang harga. Lalu menurunkan harga produk sampai menjadi yang paling murah. Dan kalau menjual dengan harga yg paling murah, tentu saja marginnya kecil. Bisnis tanpa added value hanya akan menjadi Red Ocean. Bisnis tanpa added value sama saja dengan berDAGANG (note: berdagang beda loh dengan ber-entrepreneur).

Lalu saya ingat sebuah kata-kata “Business is about Value Creation” Bisnis adalah tentang penciptaan nilai tambah.

Continue Reading

Aturan Desain Informasi Nilai Gizi (Nutrition Facts)

Saya lagi bikin desain buat produk saya yang baru. Waktu mendesain Nutrition Facts atau Informasi nilai gizi, saya browsing sana sini. Ternyata bikin desain nutrition facts itu ada aturannya lho..

Ini gambar yang saya ambil dari Departemen Health & Human Service Amerika:

Informasi Nilai Gizi

Secara garis besar, jenis huruf yang digunakan adalah Helvetica. Untuk judul menggunakan huruf jenis Franklin Gothic Heavy atau Helvetica Bold. Sedangkan di bagian informasi nilai gizinya menggunakan huruf helvetica reguler.

Buat yang nggak mau ribet bikin desain di coreldraw atau photoshop, adajuga lho web yang ‘membuatkan’ kita nutrition facts. Kita tinggal memasukkan nilai gizi pada form2 yang telah disediakan. Coba deh lihat di http://www.onlinelabels.com/label-generator-tools/Nutrition-label-generator.aspx

Tapi sayang yaa hasil akhirnya dalam bahasa Inggris, kurang pas kalau dipakai di desain produk lokal.

Image from: www.fda.gov

Continue Reading

Belajar Finance pada Profesor Gautam Kaul

Siapa itu Profesor Gautam Kaul?

Beliau adalah profesor di bidang finance dari Ross School of Business, University of Michigan. Profesor ini adalah instructor dari kuliah online yang saya ikuti: Introduction of finance.

Di awal kelas Profesor Gautam mengatakan kalau untuk bisa ikut di kelasnya tidak diperlukan suatu background studi khusus. Yang diperlukan adalah curiousity and desire to learn. Rasa ingin tahu dan hasrat untuk belajar :D.

Finance adalah bahasa dari ekonomi. Bahasa adalah cara untuk berkomunikasi. Finance adalah alat bagi ekonomi untuk berkomunikasi. Finance bukanlah tentang uang, tetapi finance adalah tentang VALUE.

Continue Reading

Factory Outlet dan Rumah Mode Setiabudi

Bandung selalu identik dengan FO nya. Rasanya nggak lengkap kalo main ke Bandung tapi nggak mampir ke FO nya. Setiap kali weekend atau hari libur Bandung selalu ramai plus macet dan di area FO selalu penuh sesak dengan orang-orang yang berlalu lalang. Mungkin bisa dibilang juga Bandung merupakan salah satu pusat mode. Saya sendiri sebenarnya bukan pecinta mode alias nggak terlalu perhatian sama mode. Tetapi ketika saya di Bandung terasa berbeda ya… saya jadi perhatian sama baju. Soalnya disini ada banyak pilihan, dan modelnya juga lebih update. Begitu pula dengan busana muslim di kota ini ada banyak pilihan. Dan yang paling penting harga baju disini murah!

Secara Garis besar FO di bandung beraglomerasi (mengelompok) di 3 tempat. Pertama ada di Jalan Dago. Di jalan Dago ini ada sederetan nama seperti Blossom, Gossip, Jetset, Episode. Kedua ada di Jalan Riau dengan The Secret, Rafles, Gallery Le’Laki. Dan Ketiga ada di Jalan Setiabudi dengan Rumah Mode, Fashion World, dan masih banyak lagi. Saya menyempatkan diri untuk eksplorasi FO di ketiga area tersebut.

Kalo dari segi content, jualan baju mah dimana-mana sama aja, baju ya baju. Ada FO yang mendesain dan membuat sendiri baju-bajunya, tetapi ada juga yang mengambil dari pabrik. Tetapi saya tidak ingin membahas tentang baju dan mode disini. Saya tertarik untuk melihat dari sudut pandang seorang pengunjung kenapa menyukai sebuah FO dibanding FO lainnya.

Dari sekian banyak FO yang saya datangi yang paling berkesan adalah Rumah Mode di Jalan Setiabudi. Alesannya:

1. Area Parkir yang luas

Bagi pengunjung terutama dari luar kota dan membawa mobil area parkir menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan mau mampir ke FO yang mana. Harus dipastikan juga dong akses jalannya mudah dan kendaraannya aman. Kelebihan Rumah Mode adalah area parkirnya yang luas.

2. Ruang Tunggu yang nyaman

Ketika berbelanja, tentunya tidak sendirian kan? Paling tidak seorang customer akan datang bersama teman-temannya atau bersama keluarganya. Nah pengunjung yang datang ini bisa laki-laki/perempuan, tua, muda dan anak-anak. Terkadang yang berbelanja adalah si ibu dan suami atau anaknya hanya menemani. Area tunggu ini penting karena bagi yang tidak terlalu suka belanja bisa menunggu di sofa atau di kursi yang disediakan di area FO. Di Rumah Mode ini saya melihat banyak bapak-bapak yang menunggu di kursi di depan FO. Nungguin istri belanja kali yaa 😀

3. Ada Cafenya

Cafe ini juga terkait dengan waktu tunggu. Biar nggak bengong nungguin yang belanja ada alternatif lagi bagi para penunggu. Selain itu kalo para pengunjung berasal dari luar kota, maka cafe akan menjadi efektif sekaligus sebagai tempat makan dan mencoba kuliner bandung.

4. Ada ATM-nya

Bagi para pembelanja ATM ini penting untuk menarik uang cash. Adanya ATM di FO ini memberi nilai plus.

5. Suasanya yang Sejuk dan nyaman

Last suasana di Rumah mode ini nyaman banget, ada pohon-pohon dengan halaman yang luas berasa ada di sebuah kebun. Apalagi ditambah udara Bandung yang sejuk. Rasanya sekedar duduk disini udah terasa adem.

***

Hal-hal yang saya tulis di atas merupakan hal-hal kecil yang mungkin saja luput dari perhatian para pelaku bisnis, tetapi itu hal yang penting juga untuk diperhatikan. Karena bisnis kan nggak sekedar jualan barang, tetapi juga memperhatikan aspek pembelinya juga. Kenyamanan, keamanan, itu juga termasuk sesuatu yang ‘bisa dijual’ oleh pemilik FO.

O, iya satu lagi yang terkadang luput dari perhatian adalah pengunjung anak-anak! Kalo mamanya belanja trus anaknya gimana? Saya pernah nemuin sebuah FO di Dago (Blossom kalo nggak salah) yang jeli melihat ini. Mereka menyediakan Kids Corner, dimana disitu tempat buat anak-anak buat bermain-main. Dan tentu saja barang-barang untuk bermain itu dijual.

Continue Reading