Chindōgu means unusual (chin) tool (dōgu). Chindōgu is the Japanese art of inventing ingenious everyday gadgets that, on the face of it, seem like an ideal solution to a particular problem.
(Wikipedia)
Chindogu adalah benda-benda yang ‘tidak biasa’, yang sebetulnya berguna dalam keseharian walaupun ribet kalau dipakai.
Misalnya gambar di atas ini. Benda ini berguna kalau kita lagi flu, tapi apa ya kita mau bawa-bawa beginian kemana-mana? 😀 Walau chindogu tidak selalu praktis dan bermanfaat, tapi chindogu ini merupakan suatu cara untuk melahirkan inovasi, sekaligus melatih kreativitas.
Contoh lainnya chindogu:
Favorit saya adalah bantal yang bentuknya buku itu, hihi… Rasanya mantep kalo dibawa ke perpustakaan. Kalo ngantuk tinggal tidur aja. Orang yang pertama memperkenalkan chindogu adalah Kenji Kawakami. Dia mulai mengembangkan chindogu pada tahun 1980-an. Chindogu ini lebih menekankan pada keunikan daripada manfaatnya. Kenji iwasaki juga membuat “Chindogu Ten Commandments” yang isinya:
- Chindogu tidak harus bisa digunakan
- Harus mempunyai fungsi
- Mempunyai unsur anarkis
- Merupakan alat yang bisa digunakan sehari-hari
- Tidak harus bisa diterima pasar
- Bukan hanya bertujuan untuk lucu-lucuan atau humor
- Tidak boleh untuk ‘Black Humor’
- Lelucon ‘kotor’ tidak diperbolehkan
- Tidak digunakan untuk mencari keuntungan
- Bisa digunakan secara internasional
Saya juga iseng-iseng bikin chindogu. Inilah chindogu saya:
Kalau yang ini sih idenya kalo pas pake pensil warna sering nyari-nyari warna kesana kemari “Aduh ijo mana yah…kuning mana yah…” Trus biar gampang nyarinya diikat aja, jadi kalau mau ganti warna tinggal diputer, hihi…”
Ayo, mana chindogumu? 😀