Passion & Performance

Happy New Year!!

Yippie….. Selamat Tahun Baru 2014. Semoga menjadi tahun yang lebih baik. Aamiin. Mengawali tahun 2014, AkberJogja sama Young on Top bikin kelas kolaborasi dengan mengundang pakar Career Coach, siapa lagi kalo bukan Rene Suhardono. Saya, sudah pasti datang dong… apalagi tempatnya cuma selatan rumah. Dan walaupun lokasi acara deket rumah, ternyata saya datang telat sampe 20 menit (huft!!)

Rene Suhardono

Oke… Ini dia resumenya. Kalau digambarkan dalam sebuah bagan, maka isi materinya adalah seperti ini:

Passion & Purpose

PURPOSE

Pada saat bicara profesi apa yg terjadi? TRANSAKSI.

“Saya bekerja sebagai akuntan, saya akan mengerjakan laporan keuangan. Dan setelah melalui proses saya akan mendapat apa yg disebut gaji. Jadi transaksi

Apa lagi? kalau udah transaksi, kalau sudah bicara duit maka selanjutnya adalah bicara tentang PENGAKUAN.

“Gue kan sudah jadi akuntan disini selama 5 tahun. Jadi menurut gw, gw udah nggak layak dong sebagai senior associated, tapi sebagai manager”

That will be problem. Karena kita terkunci pada profesinya. Sehingga statement yg sering muncul, “Mas, profesi ini bukan passion saya”

Atau “Passion saya tidak menghasilkan duit”

Atau “Passion saya tidak disetujui orang tua. Ibu saya bilang carilah yg aman2 saja. Kenapa kita nggak cari yg membahagiakan keluarga? (membuat keluarga hidup)

Yang bayar kebutuhan itu bukan passion. Yang bayar kebutuhan itu DUIT. Jadi itu adalah konsep yg harus bener2 kita pahami. Kalau ada yg tanya kenapa passion gw nggak menghasilkan duit. Ya itu problem lo, karena lo baru terpaku konsep passion adalah sebagai profesi.

PROFESI, Apa yg diukur dr profesi? OUTPUT

Sebagai Akuntan, output lo apa? Bikin Laporan keuangan. Semakin lo bisa bikin laporan keuangan maka output lo akan lebih besar. Dengan output yg lebih besar harusnya gajinya juga jauh lebih besar.

Setelah output kita harus memastikan adanya IMPACT.

Lo bisa deket banget sama passion lo, (“Passion gw tuh nyanyi meen…. tapi 10 dari 10 temen lo bilang jangan nyanyi soob……:). So pastikan lo tidak sekedar nyanyi, tapi pastikan lo tahu nyanyi itu dilihat sebagai apa?

Impact itu bukan sekedar impact  tapi MEANINGFUL.

Meaning itu harus RELEVANT. Pahami bahwa transisi dari output menuju impact, dr impact  menuju relevant itu adalah YOUR EXACTLY.

Disitu ada gue nya nggak? Nggak ada. Purpose itu bicara semuanya tentang others. Konsep passion kalau tidak dibayangi oleh konsep porpose itu goyah, percuma. Pahami ya teman2 kalau kita mau bicara purpose, nggak cuma tentang diri sendiri, tapi tentang others.

Karena itu sebelum kita bicara passion kita bicara purpose dulu.

PASSION

Sekarang kita bicara tentang passion. Tapi sebelum saya bicara passion saya mau ngomong kalau. Passion itu ada di aktivitasnya. Aktivitas yg membuat kita merasa berdaya. Yg merasa tidur adalah passion lo, tidur itu bukan aktivitas. Merasa berdaya maksudnya apa? Gw garis bawahi kata2 merasa. Merasa berdaya. Bahasa gw itu feel more.

Temen2 yg mengatakan passion gw itu sebetulnya bisnis, gak ada passion bisnis. Bisnis itu alat, sama seperti menjadi karyawan. Itu alat. Waktu ditanya bisnisnya apa? Nggak tau.

HONEST, COURAGE, EXPERIMENT

You should be HONEST to yourself. Kita merasa semua kata sukses yg dikasih society ke kita itu membingungkan.  Sukses sudah disandera. Masuk tv=sukses, kerja di Telkom=sukses. Dalam konteks being honest kata sukses itu tidak membantu. Yg membantu adalah failure. Karena pada saat kita gagal kita bisa merasakan.

Seringkali kita dikunci sama profesi kita. Tapi seringkali itu membawa hal baik. Kalau kamu nggak masuk akuntansi, lo nggak bisa baca neraca. At least you know that. Ada 1 kata yg harus dimiliki dlm proses itu yaitu GRATITUDE (rasa syukur).

Kita perlu memahami passion dengan rasa syukur. Kalau km ga ada rasa syukur, kamu nggak akan kemana2. Kalau kamu terus punya rasa syukur maka apa yg terjadi?

Kalau orang melakukan hal sama berulang2 kali maka orang akan menjadi EXPERT atau MASTERY.

Sebelum Beatles mengeluarkan album pertama, dia manggung 12.000 jam. 2-3 x lipat group lain.

Problemnya adalah kita melakukan 1 hal yg kita pikir passion kita lalu minta hasil “Mana hasilnya nggak ada!” Ya nggak ada, karena lo belum melakukan apa2. Kalo belum apa2 langsung minta hasil, kemiripannya lo baru pertama masuk kampus lalu besoknya tanya mana ijazah kelulusan gw.

Seperti itu juga kalau km nanya “Gw udah nyoba passion gw ga ada hasilnya.” Semua itu butuh proses untuk jadi mastery. Proses dari interest jadi mastery itu butuh 10.000 jam.

Ada pertanyaan: “Kalau berproses terus tapi hasilnya nggak ada lalu ngapain berproses terus?”

Dalam passion ada others ga? Di passion semua bicara tentang diri sendiri. Hasil ada di purpose. Jadi passion bukan satu-satunya pembahasan terpenting, disini ada purpose juga.

Passion withourt creation is nothing. Passion tanpa karya itu percuma. Hasil itu ada di output, impact dan meaning.

IMPACT itu apa yg dirasakan orang lain. Apakah negara ini, apakah kota ini, apakah kelas ini, akan menjadi berbeda dengan kehadiran kita atau sama saja? That’s impact. Ukurannya seperti itu.

Setiap orang yg dilahirkan pd jaman tertentu pasti punya kekhususan tertentu.

Ada yg masih langganan koran? Nggak ada. Karena kita mendapatkan infonya dari twitter. Buat lo nunggu informasi besok itu terlalu lama. Buat lo ada kebutuhan tahu info now karena memberikan social currency. Generation y gen x bukan menandakan orang yg berbeda, tapi yg berbeda adalah SOILnya beda, ENVIRONTMENTnya beda. You’re the product of that.

PR semua manusia yg bernafas hari ini: Tugas generasi ini adalah memperbaiki  untuk generasi setelahnya.

Intermezo sedikit, kamera masuk ke republik 8 th sebelum jepang masuk. Waktu itu masih dijajah belanda. Kita mengimpor oleh hindia belanda. Jepang mengimpor 100 kamera diberikan ke semua orang2 terbaik jepang. Lo bisa nggak bikin yg kayak gini sama atau lebih baik. Dan dari sana muncul 3 perusahaan nikon, canon,  minolta. That’s differently perspective.

Kita selalu berpaku pada hasil tapi kita lupa untuk berproses. Dan berproses itu membutuhkan pemahaman gratitude. Kita bersyukur atas apa yg kita terjadi sama kita.

Ada yg belum pernah naik pesawat? Anak SMA di Amerika Serikat, 18 th rata2 sudah pernah ke luar negeri. That’s the problem.  We don’t see the world. See the world itu penting. Disitu kita bisa bereksperiment. Twitter itu Cuma alat, tp ujung-ujungnya Tidak ada yg mengalahkan interaksi dengan manusia. Karena pendidikan itu yg sesungguhnya adalah interaksi antar manusia.

WHAT’S YOUR NEXT BIG THING

Kalau kita bicara passion & purpose tidak ada artinya kalau tidak ada: What’s your next big thing? Next big thing adalah hal gokil apa yg mau lo show the world. In the next one month, two month, one year.

My next big thing saya: Saya mau mendefinisikan ulang bagaimana pendidikan tinggi muncul di republik ini. Tahun ini kami akan memunculkan kampus tanpa batas. Kenapa? karena kita gemes. Masih ada orang lulus S1 nggak tau mau ngapain di hidupnya. Something is not right dengan what we educate our children. Ketidakberdayaan itu menular. Keberdayaan itu juga menular.

Please do something, What’s your next big thing? Kita hidup dari next big thing to another. Nggak ada gini2 aja. Ngerasa galau begini2 aja karena kita nggak ada next big thing. Semua sudah menjadi sekedar rutin. Kalau sudah rutin mental lo sudah tidak terlatih lg. Karena mental itu sama kayak otot  harus lo latih. Sehingga saat ada perubahan sedikit aja lo lsg kaget, karena tidak terlatih dgn perubahan. Lakukan perubahan itu start from within.

Who are you?

Sebut namamu. Nama panggilan. Menyebut ke diri sendiri. Nama itu doa. Harus diucapkan juga dengan rasa hormat. Ucapkan dengan mengingat ibu bapakmu. Seolah2 pahami saat mereka memberikan nama padamu ada doa yg dititipkan padamu. Segala hal baik tentang penciptaan manusia ada padamu. Sebutkan dengan penuh keyakinan dan penghormatan.

What do you do?

What do they want from you?

Apa yg mereka mau dari kamu? Maksud saya memperkenalkan ini adalah: kadang2 kita sudah dikunci sama yg namanya profesi. Bisa nggak kamu meng-elaborate profesi akuntan sebagai:

“Saya membantu perusahaan menemukan titik2 terlemah secara keuangan supaya mereka bisa melalui itu dengan baik.” (Akuntan)

“Saya mempunyai tugas untuk membantu anak-anak tersenyum melalui hari-hari mereka.” (Guru TK)

“Saya menulis segala hal yg membuat orang berdaya dan membuat orang tahu kalau ada banyak hal yang bisa dilakukan.” (Penulis novel)

“Saya memastikan cowok jadi kelihatan lebih macho, lebih gagah dan bisa merekam semua cerita dalam hidupnya dalam sebuah gambar yang mengakomodasi itu.” (Tatto)

Profesi itu tidak ada artinya kalau tidak punya misi. Apa yg kamu harapkan dari sebuah profesi ini? Kalau nggak ada ya nggak usah dipilih.

Semuanya berkelanjutan, makanya disebut JOURNEY. Yg disebut PERFORMANCE itu adalah creation yg berkesinambungan. Bagaimana ceritanya dari passion menjadi performance? Karena mengikuti alur ini.

SEED & SOIL

Impact, purpose, passion itu semua terjadi pada diri. It happen within you. Bayangkan anda adalah bibit yg harus ditanam.

CREATION adalah hasilnya. SOIL adalah tempat lo bisa berkiprah dengan optimal. Anda punya kebebasan untuk memilih soil. Pastikan soil itu adalah soil yg cocok untuk bibit anda. Caranya gimana? Pahami siapa pemimpin lo. Pahami historynya. Pahami track recordnya. Try many thing untuk memastikan ini adalah pilihan yg tepat. Don’t just look for job. Karena ini kesempatan untuk berkarya.

“Pak apakah indonesia akan lebih bak dgn perusahaan bapak?”

2014 adalah era orang baik. Ga usah gabung organisasi jahat. Bibit itu butuh banyak energi untuk bisa tumbuh kembang. Tumbuh kembang itu hanya terjadi kalau ada tanah yg bagus. Bayangkan anda adalah bibit kaktus, tapi ditanam di lahan subur? Nggak tumbuh. Bayangkan anda adalah bibit pinus, tapi ditanam di lahan gurun? Nggak tumbuh juga.

Without proper soil, tidak ada seed sebaik apapun yg akan tumbuh. Pada saat nanti lo jadi tumbuhan yg besar lo bisa lakukan banyak hal. Sekarang lo masih bibit sob.

YOU

Last but not least. The journey is about YOU. Kalau bukan lo siapa lagi. Kalau bukan kita siapa lagi. Mimpi besar para pendiri republik ini dititipkan ke lo. Waktu Indonesia Merdeka, hanya 4-5% orang yg bisa baca tulis. Soekarno waktu bilang beri aku 10 pemuda maka aku akan menggoncang dunia!  Bisa aja semuanya buta huruf.  Tetapi kita bicara konfident. Dan confident butuh kata2 besar.

Kalau ada orang baik jangan cuma tweet, tapi cari rumahnya. Bantu orang baik di kota anda untuk maju. Kalau nggak ada orang baik maka anda terpaksa harus mengajukan diri sendiri. Berdaya itu adalah bisa berdiri di atas kaki sendiri.

Tidak ada PASSION berdiri sendiri tanpa pemahaman tentang PURPOSE OF LIFE. Tidak ada passion yg ujug-ujug jadi master. Semua harus melewati 10.000 hours.

Hidup tanpa harapan itu sama saja dengan bunuh diri. Hidup dgn harapan itu WOW. Gratitute itu muncul karena kita punya keyakinan kalau harapan selalu ada.

TIPS

  1. Do one new thing
  2. Explore one new thing. Eksplore maksudnya pelajari hal baru. Jangan percaya kata orang, tapi lo riset sendiri.
  3. At least do very kind. Nggak ada yg nyuruh tp lo lakukan. When you angry, pastikan kemarahan lo itu jangan dibiarkan begitu aja.
  4. Do what you think.

You may also like

2 Comments

  1. Apa semacam membakati pekerjaan kita yah? jadi, kalau kita tak seberuntung mereka yang bisa bekerja di bakat mereka, maka kita bisa berusaha untuk membakati pekerjaan kita?
    (cintai pekerjaanmu, maka pekerjaan akan mencintaimu, begituuu?)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.