(Karanganyar 19/10/15) Tujuh orang pendaki tewas dalam kebakaran di Gunung Lawu.
Saya terhenyak sekaligus merinding membaca berita itu. Karena saya pun mengalami pada pendakian di Gunung Lawu tahun 2011 silam.
Kebakaran di Gunung Lawu, tahun 2011
Musim kemarau memang musim yang paling cucok buat mendaki gunung, bagaimana tidak, kita tidak perlu khawatir bakal kehujanan atau ketemu kabut. Pemandangan indah di gunung takkan terganggu oleh cuaca. Lalu agenda melihat sunset atau sunrise sudah pasti di depan mata.
Tetapi di musim kemarau pula gunung akan terasa panas di siang hari, dan sangat dingin di malam hari. Pada saat kemarau suhu di malam hari lebih rendah daripada saat musim penghujan. Selain itu jalur pendakian terasa sangat berdebu dan sabana yang keringĀ mudah terbakar.
Saya selalu mengenang pendakian ke Gunung Lawu sebagai salah satu pendakian terbaik. Hari itu 16 Oktober 2011, Saya dan Prapti kami berdua mendaki Gunung Lawu lewat jalur Cemoro Sewu Magetan. Kami start dari basecamp sekitar jam 21.30 malam. Perjalanan dari basecamp ke pos 1 lalu ke pos 2 sukses kami lewati dengan catatan waktu standar. Gunung Lawu malam itu sangat ramai. Saya tanya di loket karcis ada sekitar 200 pendaki yang naik lewat jalur Cemoro Sewu. Ini belum yang lewat jalur Cemoro Kandang dan Candi Cetho.