Proses Menulis ala Ahmad Fuadi

Selesai Pinasthika 2013 seorang sahabatku bertanya, “Dari sekian pembicara itu, mana yang kamu paling suka?”

Spontan kujawab “Ahmad Fuadi”

“Kenapa?” tanyanya lagi

“Rasanya materinya yg paling dekat sama aku” jawabku.

Di tulisan ini saya mau share proses menulis ala Ahmad Fuadi yg saya dapatkan di Pinasthika 2013.

Pinasthika2013The Power of Writing

The power of writing itu luar biasa. Kekuatan tulisan itu bisa lebih kuat daripada senjata. Misal ada seseorang yang membawa senjata lalu menembakkan senjata tersebut kepada seseorang dan kena kepalanya. Orang yang kena kepalanya kira kira bagaimana? Mati atau paling tidak cacat. Peluru yang ditembakkan di kepala kira-kira tertinggal dimana? Kira-kira tertinggal di kepala orang itu. Itu adalah peluru.

Continue Reading

Creative Opening Pinasthika 2013

Ini adalah openingnya Creative Pinasthika 2013 yg dibuka sama Chairmannya, mas Arief Budiman (@mybothsides). Saya posting karena openingnya keren banget. Tema Pinasthika 2013 ini adalah The Creators.

Opening Pinasthika 2013

Every Creator has behind scene. Di dalam diri kita sudah ada unsur-unsur creator.

Seorang Creator tidak akan memasang karyanya di billboard, tetapi seorang creator akan memasang karyanya di hati setiap orang yang menikmati karyanya. Seorang Creator tidak perlu berpenampilan sempurna. Seorang Creator tidak perlu memakai baju yang mahal karena yang paling mahal bagi seorang creator adalah PASSIONNYA untuk membuat kehidupan di sekitarnya menjadi lebih baik. Seorang Creator tidak perlu kesempurnaan untuk menciptakan sesuatu yang mungkin akan mengubah dunia.

Yang diperlukan seorang creator adalah rasa frustasi. Yang diperlukan seorang creator adalah musuh yang sangat sulit untuk ditakhlukkan. Yang diperlukan seorang creator adalah fitnah, orang yang hobynya menuduh. Yang diperlukan seorang creator adalah orang yang hobinya memberi penonton Indonesia berbagai tontonan yang tidak mendidik. Itu justru adalah bahan bakar yang paling sempurna bagi lahirnya seorang creator.

Creator Indonesia Merdeka, Bung Karno, menandatangani naskah proklamasi dengan bolpen pinjaman, dalam kondisi sakit malaria yang akut, demam dan panas yang tinggi. Dan dalam proklamasi kemerdekaan itu terdapat cacat yang sangat fatal yang baru ditemukan pada sore harinya. Yaitu bahwa negara belum bisa dinyatakan merdeka bila negara itu tidak memiliki presiden. Dan pada saat Indonesia Proklamasi, kita tidak pernah memiliki presiden.

Continue Reading